Tone control masih menjadi favorit para teknisi sebagai komponen pengatur kualitas suara pada power amplifier. Meski sudah banyak aksesoris power amplifier digital maupun analog, skema tone control aktif dan skema tone control pasif masih banyak di cari. Bersama dengan skema tone control plus subwoofer, dan seri terpopuler skema tone control transistor c945 di perlukan pada proses perakitan audio kelas rumahan.
Baca Juga : Skema TDA 2030 Non CT
Mengenal Skema Tone Control
Bagi Anda yang berkutat di bidang elektronika audio, tentu tak asing dengan komponen tone control atau kontrol nada. Komponen ini menjadi salah satu komponen penting dalam satu set perlengkapan audio. Tanpa adanya tone control, kualitas output suara yang Anda peroleh tak akan memuaskan. Komponen ini masih kerap di pakai pada modifikasi audio indoor karena terbilang mudah perakitannya dan harganya cukup murah.
Tone control sendiri merupakan komponen pengatur suara yang terdapat pada sistem audio. Fungsi dari komponen ini untuk mengatur penguatan level nada treble maupun level nada bass. Walaupun pada umumnya tonce control memiliki 3 sampai 4 pengaturan level suara yakni volume, middle, treble dan bass. Sirkuit elektronik untuk tone control biasanya terdiri dari dua jenis, yakni skema tone control aktif dan skema tone control pasif.
-
Skema Tone Control Aktif
Tone control aktif merupakan komponen tone control yang mampu bekerja tanpa adanya tegangan positif. Artinya, Anda bisa langsung mengoperasikan tone control tersebut, baik mengatur tinggi nada bassa dan treble sesuai keinginan. Aktivitas pengaturan audio bisa di lakukan tanpa memasukkan tegangan listrik ke dalam rangkaian sirkuit tone control. Rangkaian tone control aktif bekerja memakai transistor dan IC untuk menguatkan sinyal audio yang berasal dari input.
Jenis-jenis komponen skema tone control aktif sebenarnya cukup banyak. Ada komponen tone control aktif yang memakai penguat transistor. Ada yang memakai IC untuk menguatkan sinyal audio input ke output. Ada juga yang memakai supply daya 9Vdc-24Vdc tegangan simetris (CT) dan single (non CT) tergantung pada pabrikannya.
Artikel Lainnya :
-
Skema Tone Control Pasif
Sementara tone control pasif merupakan sirkuit rangkaian komponen tone control yang baru bisa bekerja setelah di beri masukkan tegangan positif. Tanpa adanya tegangan listrik, tone control pasif tidak bisa mengatur keluaran nada bass maupun treble. Pada tone control pasif, komponen elektronika pasifnya bekerja memakai kapasitor, resistor dan potensiometer.
Pada praktik sehari-hari, hasil suara keluaran skema tone control pasif tidak sebagus hasil tone control aktif. Tapi, rangkaian komponennya jauh lebih sederhana dan murah sehingga mudah di buat untuk kebutuhan rumahan. Sebagai contoh rangkaian power amplifier mini sederhana untuk ruang kamar, kios atau kantor yang tidak membutuhkan suara keras maupun skema tone control plus subwoofer dengan nada bass menggelegar.
Kualitas Suara Bass Nendang Berkat Tone Control
Umumnya kit tone control yang di jual di toko elektronik seperti skema tone control transistor c945 dan lainnya, memiliki karakter suara yang khas dan beragam. Suara yang di hasilkan di dominasi oleh karakter nada low, mid dan high. Apabila setelah proses pengujian ternyata keluaran suaranya kurang kuat, rangkaian penguat bass bisa di tambahkan sehingga nada bass-nya terdengar lebih nendang.
Ketahui :
Pada kondisi tertentu jika suara output amplifier terdengar pecah, itu tandanya skema tone control pasif maupun aktif yang di pakai mengalami kerusakan atau memang kualitasnya yang rendah. Solusi terhadap masalah ini yakni dengan mengarahkan tone control sehingga langsung terkoneksi ke input PCB amplifier. Atau periksa komponen IC pada skema tone control aktif karena biasanya komponen ini yang paling mudah mengalami kerusakan.