Skema Power Amplifier SPL Microtech Tegangan Tinggi Tenaga Badak

Bagikan Jika Bermanfaat!

Untuk merakit sebuah perangkat sound system dibutuhkan skema power SPL agar bisa berjalan lancar. Oleh karena itu, pada kali ini akan dibahas secara lengkap mengenai berbagai macam skema power yang paling sering digunakan. Silakan simak dengan saksama dan pelajari secara detail agar nantinya eksekusi bisa berjalan dengan baik.

Skema Power SPL

Baca Dulu : Skema Power Amplifier BTL Untuk Lapangan

Tips Merakit Menggunakan Skema Power SPL

Sebelum mempelajari skema power tenaga badak atau yang lainnya, berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan. Semua ini bertujuan agar proses perakitan berjalan dengan lancar. Seperti kita ketahui, untuk merakit sebuah power memang membutuhkan ketelitian. Jadi, pastikan Anda memperhatikan beberapa hal berikut ini.

1. Tone control

Tone Control Amplifier

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah mengenai tone control. Apabila letak komponen ini berada satu box dengan power amplifier, maka sebaiknya jauhkan dari trafo. Jarak yang terlalu dekat bisa menyebabkan bunyi dengungan yang dihasilkan dari radiasi. Oleh karena itu, perhatikan posisi tone control dengan tepat.

2. Box amplifier

Meskipun bisa dibuat dari berbagai bahan, namun salah satu yang cukup direkomendasikan untuk membuat box amplifier adalah bahan besi. Apabila menggunakan bahan kayu, maka Anda tidak dapat melakukan ground dengan maksimal. Kasus tersebut akan menyebabkan power tidak terlindungi dari adanya frekuensi liar.

Selain itu, jika memungkinkan gunakan box dengan ukuran besar dan jangan sampai membuat rangkaian menumpuk. Rangkaian menumpuk yang dipaksakan dapat memicu beberapa gangguan pada output audio.

3. Memilih driver amplifier

Ketika mempelajari skema power amplifier tegangan tinggi, satu hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah tentang driver power. Bagian ini juga kerap disebut dengan istilah kit amplifier. Kit amplifier memiliki peran penting dalam menghasilkan audio yang berkualitas. Jadi, Anda harus benar-benar memilih kit amplifier dengan tepat.

Kemudian, driver ini juga harus disesuaikan dengan ukuran speaker karena juga akan berpengaruh pada audio. Sebagai contoh, Anda ingin mendapatkan karakter low sub, mid range, atau high sesuai dengan kebutuhan.

4. Power supply

Power Supply Amplifier

Pemilihan power supply biasanya perlu disesuaikan dengan jenis driver yang dipilih. Misalnya, driver OCL 150 watt dengan daya 10 amper 32 volt CT akan menghasilkan sekitar 300 watt. Untuk mendapatkan hasil maksimal, sebaiknya gunakan driver bertipe stereo dan gunakan power supply Eleco agar tegangan stabil.

Artikel Terkait :

5. Transistor final

Komponen yang tak kalah penting adalah transistor. Transistor dipilih sesuai dengan kebutuhan, apakah untuk skala ruang tertutup atau lapangan. Sebagai contoh, apabila Anda ingin membuat power untuk keperluan lapangan, maka gunakan transistor Sanken paralel 10 pasang pada setiap channel driver. Tujuannya adalah supaya kerja transistor final tidak terlalu berat.

Contoh Skema Power SPL

1. Skema power SPL microtech

Microtech merupakan salah satu power SPL yang cukup banyak digunakan pada berbagai macam sound system. Anda bisa mempelajari skema rangkaiannya jika ingin merakit, memperbaiki, atau memodifikasi dengan lebih detail. Namun, pastikan hubungan antara setiap komponen tetap terjaga karena hal tersebut dapat mempengaruhi performa output.

2. Skema power amplifier tegangan tinggi

Skema power amplifier tegangan tinggi

Untuk power amplifier tegangan tinggi seperti 5000 watt atau ke atas tentu saja membutuhkan rangkaian khusus. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah mempelajari skema tersebut dengan benar.

Itulah tadi pembahasan mengenai berbagai skema power SPL sebagai sumber referensi. Silakan pelajari baik-baik dan jika masih kurang paham Anda bisa mencari referensi lain di internet.

Leave a Comment