Skema Power Class A, AB, H & GB

Dalam dunia elektronik terutama sound system terdapat istilah skema power class A, AB, H, dan masih banyak lagi. Skema tersebut memang perlu dipelajari dengan sungguh-sungguh karena memiliki fungsi yang berbeda-beda. Akan tetapi, jangan khawatir karena semua itu akan dijelaskan pada artikel kali ini. Jadi, pastikan Anda menyimak dengan saksama hingga selesai.

Skema power Class A

Baca Dulu : Skema Power Amplifier 5000 Watt

Skema Power Class A

Power class A merupakan jenis yang paling umum karena memang memiliki skema yang cukup sederhana. Bahkan, beberapa menilai bahwa class A termasuk penguatan yang paling baik. Hal tersebut dikarenakan memiliki tingkat distorsi sinyal rendah. Selain itu, class A juga mampu menghasilkan gelombang sinus murni dengan kualitas audio paling baik dibandingkan kelas yang lainnya.

Skema Power Class A

Pada dasarnya, kelas A mempunyai linearitas yang paling tinggi dibandingkan lainnya. Biasanya kelas ini menggunakan transistor, baik itu jenis FET, IGBT, maupun bipolar. Di bagian driver, transistor ini memiliki konfigurasi common emitor atau tegangan masuk lewat emitor. Sementara itu, keluaran daya akan menuju speaker dari bagian collector. Bias harus dinyalakan terus supaya linearitas serta gain bisa tinggi.

Setidaknya power kelas A menggunakan minimal 1 buah transistor pada setiap rail per channel. Untuk amplifier 2 channel maka membutuhkan 4 output transistor. Akan tetapi, jumlah tersebut masih bisa ditambahkan jika ingin mendapatkan daya lebih signifikan. Dua transistor yang terdapat pada satu channel nantinya akan bekerja secara on dan off.

Skema Power Class AB

Power class AB biasanya dibuat dengan tujuan membentuk penguat sinyal agar tidak terdapat distorsi dari class A. Selain itu, jenis ini juga mampu memberikan efisiensi daya lebih baik dibandingkan kelas lain seperti kelas B. Hal tersebut dikarenakan jenis kelas A cenderung memiliki efisiensi rendah, yakni sekitar 25% saja meskipun memiliki kualitas sinyal terbaik.

Skema Power Class AB

Di sisi lain, kelas B memiliki efisiensi daya lebih baik, yakni 85% dikarenakan memiliki titik kerja yang mendekati VCC. Akan tetapi, kualitas suara yang dihasilkan cenderung kurang baik. Oleh karena itu, dibuatlah kelas AB dengan efisiensi daya sekitar 60% dan kualitas suara yang baik.

Anda bisa melihat contoh skema yang diberikan. Di skema tersebut, bisa dilihat bahwa titik kerja kelas AB berada di antara kelas A dan B. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik gabungan antara keduanya.
Biasanya kelas AB akan memakai sumber tegangan simetris. Kemudian, fungsi dari dioda pada rangkaian adalah memecah sinyal sisi puncak negatif dan positif.

Artikel Terkait :

Skema Power Class H

Skema Power Class H

Dibandingkan jenis lain, power class H memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan tersebut antara lain sebagai berikut.
• Memiliki konsumsi daya lebih efisien
• Mampu menghasilkan audio berkualitas dan bertenaga
• Frekuensi pengganggu lebih minim

Meski begitu, beberapa orang masih enggan menggunakannya karena power supply yang dipakai harus benar-benar mendukung kemampuannya. Selain itu, biaya yang dibutuhkan cenderung lebih mahal dibandingkan rangkaian lainnya.

Skema Power Class GB PDF

Skema Power Class GB

 

Skema kelas GB atau Ground Bridge amplifier memiliki efisiensi yang cukup baik serta kualitas suara powerful. Pada dasarnya, rangkaian ini akan menggabungkan dua kutub negatif ke loudspeaker sebagai output. Cara ini akan menghasilkan suara yang jernih dan jarang terjadi noise.

Untuk merakitnya tidak membutuhkan komponen kompleks. Bahkan, power class ini bisa bekerja meskipun hanya menggunakan 2 buah IC saja. Besar power dari rangkaian GB tergantung dari komponen yang digunakan. Jadi, Anda bisa menambahkan komponen seperti power OCL agar power menjadi lebih besar.

Ketahui :

Jadi, itu tadi pembahasan mengenai skema power class A, AB, H, dan juga GB. Semoga referensi tersebut bisa membantu dalam merangkai power amplifier yang baik.

Tinggalkan komentar