Skema Tone Control Mixer Middle

Bagikan Jika Bermanfaat!

Dalam merakit amplifier, skema tone control mixer penting untuk diketahui. Amplifier atau sering disebut amp sendiri merupakan komponen elektromagnetik yang berguna untuk meningkatkan arus listrik.

Skema Tone Control Mixer
Skema Tone Control Mixer

Umumnya, amplifier sering digunakan untuk menghasilkan sinyal suara output yang lebih kuat atau lebih besar. Nah, agar lebih memahami tentang tone control, yuk simak pembahasan selengkapnya berikut.

Perbedaan Skema Tone Control Mixer Aktif dan Pasif

Rangkaian tone control atau TC adalah sirkuit elektronika di mana berperan untuk mengontrol frekuensi nada yang akan diumpan ke rangkaian amplifier. Sirkuit ini terbagi dalam gabungan komponen resistor dan kapasitor yang memiliki karakter reaktansi.

Dengan begitu, tone control memungkinkan seseorang untuk mengontrol frekuensi suara seperti yang diinginkan. Perlu diketahui, tone control dibuat dengan dua jenis rangkaian skema, di antaranya:

1. Tone control aktif

Tone control aktif merupakan sirkuit yang terbagi menjadi komponen pasif dan aktif. Pada tone control aktif, terdapat dua bagian, yakni transistor dan integrated circuit atau IC sebagai komponen utamanya.

Komponen tersebut memiliki karakter penguatan hingga signal input yang sudah ditata nadanya dapat dikuatkan saat sebelum diumpankan ke rangkaian power amplifier. Karena itu, tone control aktif memberikan fungsi lebih baik dengan keluaran audio yang jernih ketimbang tone control pasif.

2. Tone control pasif

Sementara tone control pasif, termasuk sirkuit yang terbagi dalam komponen pasif, yaitu resistor, kapasitor, dan potensio. Ketiganya diandalkan dalam membentuk rangkaian yang akan menghasilkan pemisahan nada suara.

Hasil dari tone control pasif memang terbatas, namun kelebihannya adalah penggunaan skema yang sederhana dan ringkas. Komponen pada tone control pasif hadir tanpa karakter penguatan atau amplifier sehingga amplitudo dari sinyal output tidak semakin besar dari sinyal input.

Kenali Skema Tone Control Middle

Kenali Skema Tone Control Middle
Kenali Skema Tone Control Middle

Setiap metode tone control dalam amplifier tentu memiliki kegunaan yang berbeda. Namun, sebenarnya fungsi utama dari tone control agar pengguna bisa mengatur output sesuai keinginan. Dalam komponen ini terdapat tone control middle dengan fitur spesial.

Fitur spesial tersebut diketahui dapat mengatur besar kecilnya nada mid sehingga tidak perlu menambahkan satu potensio selain bass dan treble, yakni potensio middle. Pada dasarnya, nada yang bisa diatur pada rangkaian tone control terbagi menjadi tiga, antara lain:

1. Volume

Salah satu nada yang terdapat di dalam rangkaian tone control adalah volume. Volume ini umumnya berguna untuk mengatur besar atau kecilnya amplitudo dari sinyal input secara keseluruhan.

2. Bass

Selanjutnya, nada pada rangkaian tone control juga dilengkapi dengan bass. Bass ini memiliki tujuan untuk mengontrol nada rendah dari audio para rentang frekuensi di antara 20Hz sampai 50Hz.

3. Treble

Selain volume dan bass, dalam nada yang ada pada rangkaian tone control lainnya adalah treble. Treble sendiri bertujuan untuk mengatur nada tinggi dari audio pada rentang frekuensi di atas 10KHz hingga 20KHz.

Adapun nada yang biasa ditambahkan pada tone control juga terbagi menjadi tiga bagian, yakni middle, balance, dan echo. Untuk middle, tujuannya mengatur nada menengah pada rentang frekuensi antara 1KHz sampai 5KHz.

Sementara itu, balance berguna untuk menyeimbangkan nada pada R atau Right dan L atau Left. Terakhir, dalam tone control mixer terdapat echo yang bertujuan mengatur efek gema pada nada input.

Demikian informasi terkait skema tone control mixer yang perlu diketahui. Tone control sederhana memang sangat bagus diterapkan, terutama pada rangkaian audio sederhana maupun yang build up.

Leave a Comment