Kalian sedang bingung untuk mencari cara dalam menentukan skema tone control stereo plus subwoofer? Sebenarnya tidak perlu bingung ya sahabat! Karena untuk saat ini cukup banyak cara dan juga langkah dalam menentukan rangkaian tone control ini. Salah satu di antaranya yaitu dengan kalian menggunakan skema tone control stereo yang tepat.
Pasalnya jika kalian sudah mengetahui langkah dalam pembuatan skema itu sendiri maka dengan mudah menentukan tonenya. Namun di pastikan jika sinyal yang di gunakan pada tone control jug tidak boleh sembarang. Ada beberapa langkah penting untuk menentukan semuanya, Karena akan berpengaruh pada tiap-tiap kapasitor tone control.
Baca Dulu : Tone Control Sederhana
Ini Dia Penjelasan Tentang Skema Tone Control Stereo Terbaik
Pengertian Rangkaian Tone Control Stereo Terbaik
Tone control merupakan sirkuit elektronik yang berfungsi untuk mengatur frekuensi bunyi atau nada. Pengaturan nada dilakukan untuk menyesuaikan selera masing masing orang yang berbeda beda, atau faktor lain seperti kondisi lingkungan yang bisa mempengaruhi kualitas suara.
Rangkaian ini bekerja dengan melewatkan atau meloloskan sinyal dengan frekuensi tertentu. Komponen utama yang bekerja adalah Kapasitor. Kapasitor memiliki sifat hambatan apabila diberikan frekuensi tertentu.
Nilai hambatannya berbanding terbalik dengan besaran Frekuensinya. Artinya, hambatan ini akan besar apabila Frekuensinya kecil dan sebaliknya akan kecil apabila frekuensinya besar. Fenomena ini di sebut juga Reaktansi Kapasitif.
Artikel Lainnya :
Pengaturan Pada Tone Control
Dalam tone control, beberapa nada yang bisa di atur di antaranya adalah :
- Volume, yaitu mengatur besar kecilnya amplitudo dari sinyal input keseluruhan.
- Bass, yaitu mengatur nada rendah dari audio pada rentang frekuensi antara 20Hz hingga 500Hz.
- Treble, yaitu mengatur nada tinggi dari audio pada rentang frekuensi di atas 10KHz hingga 20KHz.
- Midle, yaitu pengatur nada menengah pada rentang frekuensi antara 1KHz hingga 5KHz.
- Balance, yaitu mengatur keseimbangan nada pada R (Right) dan L (Left).
- Echo, megatur efek gema pada nada input.
Tone control dengan pengatur Balance
Control balance (Keseimbangan) di gunakan ketika Anda menggunakan amplifier dengan sistem Stereo. Dengan sistem ini maka terdapat satu pasang rangkaian power amplifier dan tone control untuk mengatur nada pada Input R dan L.
Pada sistem Stereo, Suara yang dihasilkan pada Speaker Kanan (R) dan Kiri (L) memiliki Frekuensi yang berbeda. Hal ini bertujuan agar kualitas suara yang di hasilkan terlihat natural dan memiliki kesan suara lebih nyata. Contoh dari penerapan speaker Stereo adalah di bioskop atau teater pertunjukan.
Dengan control Balance, Speaker dapat diatur agar lebih dominan. Misalkan mengatur speaker Kanan (R) lebih dominan karena outputnya adalah Suara Vokal manusia yang ingin di tonjolkan, alih-alih speaker Kiri (L) yang outputnya adalah musik.
Skematik Rangkaian
Skema rangkaian diatas merupakan Tone Control dengan sistem Stereo. Artinya setiap rangkaian amplifier R dan L di control input nadanya menggunakan rangkaian yang sama. Potensiometer yang di gunakan adalah model Stereo yang memiliki 6 pin.
Baca Juga :
Jadi seperti itu kiranya penjelasan tentang skema tone control stereo plus subwoofer. Semoga bermanfaat bagi kalian semua. Dan jangan lupa untuk tetap memahami dengan detail apa saja dan seperti apa skemanya yang benar. Jangan sampai kalian salah dalam menentukan skemanya. Karena semua itu akan berpengaruh pada penataan Tone Control itu sendiri.