Komponen Amplifier Rakitan merupakan sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk menguatkan sinyal suara agar dapat menghasilkan output yang sama. Biasanya, sinyal suara ini memiliki daya yang sangat kecil, sehingga tidak dapat terdengar melalui speaker, oleh karena itu dibutuhkan penguat suara atau sound amplifier.
Penerapan komponen power Amplifier Rakitan pada gelombang audio ini akan memperoleh input dari alat transduser seperti mikrofon. Kemudian suara yang di input pada mikrofon, akan dikonversi menjadi gelombang listrik sebagai outputnya melalui speaker.
Sebenarnya, fungsi dari power amplifier rakitan ini ada tiga, yang pertama adalah untuk menyesuaikan suara atau output agar sama dengan yang diinput. Lalu, untuk mengatur karakteristik audio atau suara, dan menghasilkan suara output yang lebih keras dari input.
Beberapa jenis amplifier yang biasanya dapat Anda jumpai yaitu Output Transformer ( biasa dikenal Power Amplifier OT), Output Transformerless (biasa dikenal Power Amplifier OTL), Output Capasitor Less ( biasa dikenal Power Amplifier OCL), dan juga Power Amplifier BTL (biasa dikenal Bridge Transformer Less).
Sedangkan daya atau Watt pada amplifier yang ada pada speaker memang ada beberapa macam, salah satunya adalah 500 Watt. Biasanya, biaya merakit amplifier 500 watt ini yaitu mulai dari Rp300.000 sampai Rp400.000, tergantung dari komponen-komponen yang menjadi penyusunnya.
Baca Juga : Cara Merakit Power Sound System Rumahan
Komponen Amplifier Rakitan
Seperti pada gambar komponen amplifier rakitan di atas, supaya amplifier dapat berfungsi maka susunan komponennya harus membentuk rangkaian. Lalu, apa saja komponennya? Amplifier rakitan terdiri dari beberapa komponen, seperti trafo, ELCO, tone control, dan transistor final.
1. Trafo
Sebuah amplifier rakitan, trafo adalah sumber daya utama. Fungsinya yaitu untuk menyuplai arus listrik dari sumber utamanya yang kemudian akan dimasukkan pada rangkaian power amplifier rakitan.
Selain itu, trafo ini juga berfungsi untuk menurunkan tegangan agar tetap stabil sesuai dengan yang dibutuhkan oleh amplifier. Agar daya yang dihasilkan besar, maka sumber daya yang diinput pada amplifier juga harus sama besar.
Artikel Lainnya :
2. Electrolyte Capacitor (ELCO)
Electrolyte Capacitor atau biasa disebut ELCO merupakan salah satu komponen amplifier rakitan yang memiliki fungsi untuk menyaring dan menyimpan arus listrik yang bergelombang agar rata. Selain itu ELCO juga berfungsi untuk mempengaruhi suara yang memiliki tipe bass agar terdengar lebih stabil.
Jika komponen ELCO semakin besar, maka kualitas suara bass yang dihasilkan juga akan semakin bagus. Oleh karena itu hasil dari sinyal output akan menyesuaikan sinyal input jika kualitasnya memang bagus.
3. Tone Control
Tone control merupakan salah satu komponen amplifier rakitan yang berfungsi untuk mengatur frekuensi nada. Dengan tone control, suara seperti bass, middle, dan juga treble bisa diatur sesuai dengan keinginan.
Selain itu, komponen ini juga berfungsi untuk mengatur amplitudo sinyal audio dengan metode aktif maupun pasif. Kedua metode tersebut memang berbeda, namun tetap memiliki fungsi untuk menyesuaikan outputnya.
4. Transistor Final
Transistor final adalah komponen amplifier rakitan yang memang khusus diaplikasikan sebagai daya atau amplifier. Pada umumnya, sebuah amplifier akan menggunakan sekurang-kurangnya dua transistor final.
Jenis transistor final yang biasanya digunakan akan mengalirkan arus listrik positif dan juga arus listrik negatif, yang ada pada bagian dalam rangkaian power amplifier atau penguat daya.
Ketahui :
Demikian informasi mengenai beberapa komponen amplifier rakitan dan juga fungsi-fungsinya. Untuk mendapatkan komponen tersebut, Anda dapat mencarinya di toko elektronik maupun di toko online. Semoga informasi ini dapat menjadi referensi Anda untuk Anda dapat merakit power amplifier rakitan sendiri.
Suka vespa dan suka mancing coyyyyy, kesibukan kerja malam, jaga malam, tapi enjoy aja sambil ngopi wkwkw.